Ini Persiapan Toyota Siasati Musim Pemilu
Tahun ini memang tahun Pemilu. Yang menjadi momentum bagi republik ini menemukan pemimpin baru. Dan hajatan nasional ini, ternyata berefek ke minat beli mobil. Penurunan penjualan diakui terjadi. Dan, fakta ini terjadi musiman, ya setiap lima tahun.
“Ini (penurunan penjualan) disebabkan Pemilu, dan terjadi musiman. Lima tahun lalu, 2014 juga terjadi seperti itu. Begitu selesai, 6 bulan setelahnya, biasanya market recovery. Jadi 6 bulan itu bukan akhir tahun, tapi bisa saja awal 2020. Siapapun yang terpilih, kembali lagi ke normal,” Fransiskus Suryopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor saat kami temui, kemarin (16/4).
Ia memaparkan penjualan tahun ini, kuartal 1 (Q1 2019) dibanding Q1 year to date 2018 (periode yang sama) sudah terjadi penurunan yang signifikan. Kalau kita bandingkan Q1 (2019 dengan 2018), turunnya sudah 13%. Ini terjadi di keseluruhan penjualan merek otomotif.
Meski demikian, Suryo menilai penurunan yang dialami Toyota pascapemilu masih berhasil diredam. Dirinya menjelaskan, Q1 ini mereka hanya alami penurunan 7%. Sementara market share mereka masih tetap tumbuh di tengah penurunan penjualan secara total.
“Kurang lebih kuartal satu ini kami berhasil berjualan 77 ribu. Market kan turun 13%, kira-kira total 253 ribuanlah. Walaupun turun, tapi market share kami naik. Karena penurunan kami tak sebesar yang terjadi pada market total, kami masih bisa bertahan di 9%,” jelas pria bertubuh tegap itu.
Suryo juga menyebutkan keuntungannya sebagai merek yang sudah berpengalaman. Ada beberapa siasat yang bisa diterapkan, agar mampu mendorong minat masyarakat membeli mobil usai Pemilu. “Kalau kami di otomotif punya beberapa trik, misalnya IIMS setelah Pemilu. Kedua, momen lebaran, di situ biasanya masyarakat juga beli mobil. Berikutnya GIIAS yang diselenggarakan Juli, pameran ini menginisiasi pembelian mobil. Lalu program akhir tahun, diskon diler, ini membantu,” pungkas Suryo.
Minat beli masyarakat, memang bisa disimpulkan tertahan karena musim pemilu. Yang memang menyita perhatian seluruh negeri sejak awal tahun. Entah sibuk mencari pilihan pemimpin, atau memang khawatir berubahnya regulasi dengan pemimpin yang baru. Yang pasti, industri otomotif merasakan dampaknya dari penurunan penjualan.
Siasat cerdas pabrikan mobil untuk menyambut Pemilu, harus disiapkan. Apalagi seperti sudah dipaparkan Suryo, momentum ini terjadi musiman. Lengah menghadapinya, maka brand otomotif bisa geger ketika melihat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang diterbitkan turun. (Van/Odi)
Baca Juga: Mau Toyota C-HR Hybrid, Siapkan Dana Minimal Setengah Miliar Rupiah
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian