Karena Tuntutan Mobil Hibrid; Mazda mencari Motor dari Toyota

JAKARTA: Mobil hibrid tidak hanya bagus dalam efisiensi bahan bakar, tetapi juga berdampak bagus pada kondisi lingkungan. Grafik penjualan 5 - 6 tahun terakhir menunjukkan bahwa Toyota telah berhasil menjual 1000 unit mobil hibrid yang merupakan kabar bagus dari sudut pandang lingkungan hijau. Dua tahun terakhir, Toyota juga telah menjual banyak mobil Camry dan hampir 70% dari jumlah tersebut merupakan versi Hibrid. Mazda juga tertarik untuk menggunakan mesin hibrid pada mobil buatannya dengan cara meminjamnya dari Toyota. Hal ini tentu akan membawa perubahan besar di dunia.

Mazda dan Toyota telah memulai kerja sama untuk beberapa tahun ke depan agar kendaraan mereka memiliki teknologi dan inovasi yang lebih baik dalam menciptakan atmosfer hijau. Kedua konglomerat tersebut akan terlibat dalam Kemitraan Jangka Panjang yang Saling Menguntungkan seperti yang terucap dalam siaran pers oleh Mazda. Waktu dan tanggal dimulainya proyek tersebut tidak disebutkan, dan juga tidak ada informasi terperinci mengenai mobil masa depan berdasarkan pernyataan tersebut, akan tetapi pada akhirnya akan terjadi.

Kemudian dalam siaran pers tersebut diumumkan bahwa panitia gabungan akan menentukan cara terbaik untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh kedua perusahaan ini. Toyota akan memberdayakan Mazda dengan teknolgi hibrid dan sel bahan bakar untuk model kendaraan yang akan datang, sementara model plug-in tidak disebutkan dalam pengumuman tersebut. Ketika hal tersebut terealisasi, Mazda akan memiliki mesin luar biasa yang berbahan bakar bensin (Bensin SkyActiv) dan diesel. Mesin ini sangat berguna bagi perusahaan dalam memberikan kinerja yang bagus dan dinamis sembari memproduksi hasil dan efisiensi yang cukup. Namun, yang terakhir bukanlah perusahaan taipan sehingga terbatas hanya di beberapa wilayah.

Selain proyek ini, kedua perusahaan ini juga terlibat dalam beberapa prakarsa lain yang produktif. Di pasar Jepang, Mazda berkompetisi dengan Mitsubishi dan Subaru, akan tetapi kompetisi tersebut menjadi seimbang karena ukuran dan kekuatan perusahaan. Maka dari itu, kita tunggu hasil kerjasama kedua perusahaan tersebut dalam memprakarsai kendaraan yang ramah lingkungan.