Bosch Hackathon 2019 Sajikan Ragam Ide Teknologi Inovatif, Salah Satunya Mobilitas Pintar
Ajang Bosch Hackathon 2019 merupakan tempatnya pemuda kreatif unjuk gigi. Bertempat di Surabaya, finalis sebanyak 10 tim bertanding dalam memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang mereka temui di lapangan. Nah, solusi ini harus terkait dengan Internet of Things (IoT). Artinya mengutamakan konektivitas internet dengan sebuah perangkat keras. Salah satunya ada yang memikirkan solusi efisiensi pada mobilitas.
Kontestan yang menarik perhatian kami menyajikan solusi smart mobility. Gagasannya menyangkut keterkaitan internet dengan kontainer ekspedisi. Bukan tidak mungkin bila nantinya menjadi kemudahan bagi pengelola armada truk. Selain itu, bepotensi jadi teknologi solutif bagi industri logistik dalam maupun luar negeri.
Prototipnya diberi tajuk Contract, akronim dari Container Tracking. Perangkat keras kembangan tim bernama SIA ini memantau posisi kendaraan, suhu, kelembaban, status pintu, dan jarak tempuh.
Hasil bacaan secara langsung ditampilkan pada Contract Dashboard. Terdapat pula automatic reporting. Tujuannya agar manajer dapat mengontrol kontainer dan armada lebih efisien. Beberapa cara diantaranya menginterpretasi perilaku pengemudi serta menentukan interval servis truk.
Selain solusi mobilitas, banyak ide-ide segar lain terkait teknologi IoT ini. Mulai dari inovasi agrikultur, perairan, perkotaan, dan yang berdampak sosial. "Tujuan kompetisi ini adalah menumbuhkan, mempromosikan, dan mendukung inovasi anak-anak muda yang cerdas digital dengan menantang mereka untuk mengembangkan solusi IoT menggunakan Bosch XDK", ungkap Managing Director Bosch Indonesia Andrew Powell.
Dari 50 tim, terpilih 10 finalis bersaing di Surabaya selama dua hari. Pemenangnya berhak atas anggaran proyek serta bekerja kolaboratif bersama Bosch.
Sayang, tim SIA hanya berhasil memasuki peringkat 5 besar. Namun, mereka tetap didukung untuk terus berkarya melalui Bosch Startup Talent Pool. Tersedia akses teknologi, bimbingan ahli dan pengembangan produk. Jadi, mereka yang tidak menang masih dapat terus berinovasi. Diharapkan nantinya para inovator bisa menjadi startup unicorn.
Hackathon 2019 dimulai sejak Mei lalu. Serangkaian kegiatan 'Road to Hackathon' diadakan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Finalis dipilih berdasarkan proposal dan wawancara calon pelanggan. Jadi, tak hanya teknologi namun diniai juga sisi bisnisnya.
"Kami share knowledge, akses ke teknologi, tapi kami bimbing juga bagaimana membuat bisnis dari suatu produk dan solusi", tukas Toto Suharto, Managing Director PT Robert Bosch Automotive.
Gelaran perdana Bosch ini ditutup dengan pengumuman pemenang. Bukan satu, melainkan dua jawara. Ceritech memberikan inovasi efisiensi dan ketepatan proses pengolahan biji kopi. Satu lagi bernama Unafeed, membantu pengelolaan ternak sidat dengan IoT. (Krm/Odi)
Baca Juga: BP Kenalkan ACTIVE Technology, Formula Khusus BBM yang Melindungi Mesin
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian